Smartphone Premium Berdatangan ke Indonesia! Tapi…
JagatReview.com
Diterbitkan : 20/01/2017 00:00
Setelah “curcol” di tahun 2016 (mengenai ‘krisis’ smartphone premium di Indonesia) akhirnya kami merasa lega. Saat ini (Januari 2017) sudah banyak smartphone kelas premium hadir di Indonesia, meski dengan sebuah catatan kecil yang akan kami bahas dalam tulisan ini.
Apa pentingnya smartphone premium? Bagi sebagian besar konsumen mungkin smartphone premium akan terlihat sebagai hape mahal. Tapi, bagi mereka yang sanggup membelinya, sebenarnya smartphone premium adalah “alat perang” yang tangguh dalam kesehariannya bekerja dan bersosialisasi.
Sedemikian tangguhnya si hape kelas teratas ini, nyaris semua pekerjaan dan segala sesuatu yang terkait dalam kehidupan keseharian akan dikerjakan dengan smartphone tersebut. Mulai dari menjawab email penting, memotret untuk dokumentasi, video untuk melengkapi presentasi (bahkan liputan), mencatat, bahkan sampai editing ringan pada dokumen bisa dilakukan dengan si hape kelas teratas ini. Tentu saja, gaming dan multitasking di antara beragam aplikasi social media juga menjadi hal yang wajib yang dipastikan akan lancar dengan smartphone premium.
Siapa saja yang akhirnya resmi masuk?
Jika di pertengahan tahun lalu hanya Samsung yang memasukkan secara resmi smartphone premiumnya (seri S7), kini LG pun sudah hadir dengan V20 (bukan seri lite). Huawei pun akhirnya sudah menghadirkan P9-nya. Asus sudah mengumumkan akan hadirnya Zenfone 3 Deluxe ke Indonesia. Sementara itu, gosip yang beredar, bahkan iPhone 7 pun akan masuk ke Indonesia secara resmi. Akan tetapi, ada satu smartphone yang sebenarnya masih kami nantikan kehadirannya, karena seharusnya bisa masuk dengan mudah.
Siapa yang kami masih nantikan?
Tidak, kami tidak bisa terlalu berharap Google Pixel bisa masuk dengan resmi. Karena Google harus mengurus segala macam perizinan dan hanya untuk dua tipe smartphone saja. OnePlus pun mengalami hal yang sama. Segala macam perizinan harus dilampaui untuk memasukkan hanya 1-2 tipe smartphone baru saja. Sementara itu Sony sepertinya belum akan berkonsentrasi di pasar Indonesia terlebih dahulu.
Jadi, yang kami nantikan sebenarnya adalah Moto. Karena, Moto sudah menjadi bagian dari Lenovo, seharusnya seri Moto yang premium – atau tepatnya jajaran Moto Z – bisa masuk ke Indonesia dengan mudah. Karena, Lenovo pun sudah mengurus perizinan dan mekanisme pemenuhan TKDN untuk banyak smartphone berbasis 4G/LTE mereka sekarang, bukan? Selain itu, Moto E3 Power sudah hadir di Indonesia. Kenapa tidak menghadirkan varian premiumnya sekalian?
Kami sendiri berkesempatan untuk mencoba Moto Z ini di dua kesempatan: Tech World 2016 di San Francisco, AS dan di CES 2017, Las Vegas, AS. Pada kesempatan di CES 2017, kami sudah berkesempatan mencoba Moto Z dan beragam aksesoris versi retail yang beredar di Amerika Serikat.
Apa menariknya jajaran Moto Z?
Ada dua produsen yang meluncurkan smartphone dengan sistem modular, alias bisa dipasangi perangkat tambahan untuk meningkatkan kemampuan atau fiturnya. LG dengan G5-nya adalah yang pertama kali dijual di Indonesia. Sayangnya, LG tampaknya sudah menyatakan akan menghentikan fitur modular ini.
Jajaran Moto Z juga menggunakan sistem modular. Akan tetapi, menurut kami sistem modular yang digunakannya memang lebih menarik. Modul tambahan bisa dipasangkan di punggung smartphone tanpa harus mencabut baterai terlebih dahulu. Jadi, semuanya menggunakan sistem “plug and play”. Tinggal pasang, dan modul tambahan langsung berfungsi. Hal ini adalah salah satu yang mengesankan bagi kami saat mencobanya di Tech World 2016 dan CES 2017.
Moto Mods
Pihak Lenovo menamai modul-modul untuk smartphone Moto Z ini dengan nama Moto Mods. Saat ini ada beberapa Moto Mods yang sudah beredar di pasaran luar.
Baterai tambahan: Incipio offGRID Power Pack dan mophie juice pack
Incipio hadir dengan bentuk baterai yang tipis, sementara mophie menggunakan desain klasiknya yang lebih tebal namun menawarkan penambahan daya lebih besar.
Docking untuk mobil: Incipio Vehicle Dock
Menggunakan Moto Z di mobil? Akan sangat nyaman dengan Incipio Vehicle Dock. Pengisian baterai dengan cepat sudah didukung dan bahkan dapat menjadi trigger untuk pengaktifan Android Auto.
Speaker: JBL SoundBoost
Ya, bahkan JBL pun sudah membuat sebuah Moto Mods. Kami sempat mencobanya di acara liputan Lenovo di San Francisco tahun lalu, dan kembali mencobanya di CES 2017, Las Vegas. Suara yang dihasilkannya, tidak akan tersaingi oleh speaker terintegrasi dalam smartphone manapun. Singkat kata, Anda harus mencobanya untuk bisa mengaguminya.
Proyektor: Insta-share Projector
Anda bahkan bisa menambahkan proyektor mini yang dilengkapi baterainya sendiri, pada jajaran Moto Z. Saat kami mencobanya di ajang CES 2017 yang baru lalu, kami cukup takjub dengan tingkat kecerahannya yang cukup baik untuk menghasilkan gambar seukuran layar TV di atas 45″.
Kamera: Hasselblad True Zoom
Bukan berarti kamera terintegrasi pada jajaran Moto Z ini buruk. Akan tetapi, Moto Mods bisa meningkatkan kemampuannya. Kali ini, tidak tanggung-tanggung, Hasselblad yang menghadirkan Moto Mods True Zoom untuk jajaran Moto Z. Dengan kamera tambahan ini Anda bisa melakukan zoom secara optikal hingga 10x! Selain itu, Moto Mods yang satu ini pun menambahkan lampu kilat berupa xenon flash yang umum ditemui pada kamera sesungguhnya.
Bukan hanya Moto Mods yang menarik
Jajaran Moto Z sendiri merupakan jajaran smartphone premium yang sangat menarik. Mari kita lihat apa yang ditawarkan Moto Z “polos”. SoC yang digunakan adalah Snapdragon 820 yang terkenal sangat powerful. Layar yang digunakan sudah memakai tipe Super AMOLED dengan resolusi tinggi. Kamera utamanya sudah mampu merekam video dengan resolusi 4K. Dimensinya pun menakjubkan. Ketebalan Moto Z (tanpa Moto Mods) hanya 5,2mm saja! Dan, last but not least, Moto Z – sama dengan jajaran Moto lainnya – menggunakan OS ‘bersih’ khas Google. Para pencinta Google Nexus dengan OS bersihnya akan merasa sangat nyaman dengan jajaran Moto Z ini. Jadi jelas bukan, kenapa kami sangat berharap Lenovo Indonesia bergegas memasukkan produk ini ke pasaran lokal kita.
Akhir kata, kami hanya bisa berharap bahwa menyusul semua smartphone premium yang sudah masuk ke Indonesia (akhirnya), Lenovo pun akan memasukkan Moto Z dengan Moto Mods-nya yang unik. Ini akan menambah opsi ‘seru’ bagi mereka yang membutuhkan smartphone kelas premium di Indonesia. So, Lenovo Indonesia, please…..
Apa pentingnya smartphone premium? Bagi sebagian besar konsumen mungkin smartphone premium akan terlihat sebagai hape mahal. Tapi, bagi mereka yang sanggup membelinya, sebenarnya smartphone premium adalah “alat perang” yang tangguh dalam kesehariannya bekerja dan bersosialisasi.
Sedemikian tangguhnya si hape kelas teratas ini, nyaris semua pekerjaan dan segala sesuatu yang terkait dalam kehidupan keseharian akan dikerjakan dengan smartphone tersebut. Mulai dari menjawab email penting, memotret untuk dokumentasi, video untuk melengkapi presentasi (bahkan liputan), mencatat, bahkan sampai editing ringan pada dokumen bisa dilakukan dengan si hape kelas teratas ini. Tentu saja, gaming dan multitasking di antara beragam aplikasi social media juga menjadi hal yang wajib yang dipastikan akan lancar dengan smartphone premium.
Siapa saja yang akhirnya resmi masuk?
Jika di pertengahan tahun lalu hanya Samsung yang memasukkan secara resmi smartphone premiumnya (seri S7), kini LG pun sudah hadir dengan V20 (bukan seri lite). Huawei pun akhirnya sudah menghadirkan P9-nya. Asus sudah mengumumkan akan hadirnya Zenfone 3 Deluxe ke Indonesia. Sementara itu, gosip yang beredar, bahkan iPhone 7 pun akan masuk ke Indonesia secara resmi. Akan tetapi, ada satu smartphone yang sebenarnya masih kami nantikan kehadirannya, karena seharusnya bisa masuk dengan mudah.
Siapa yang kami masih nantikan?
Tidak, kami tidak bisa terlalu berharap Google Pixel bisa masuk dengan resmi. Karena Google harus mengurus segala macam perizinan dan hanya untuk dua tipe smartphone saja. OnePlus pun mengalami hal yang sama. Segala macam perizinan harus dilampaui untuk memasukkan hanya 1-2 tipe smartphone baru saja. Sementara itu Sony sepertinya belum akan berkonsentrasi di pasar Indonesia terlebih dahulu.
Jadi, yang kami nantikan sebenarnya adalah Moto. Karena, Moto sudah menjadi bagian dari Lenovo, seharusnya seri Moto yang premium – atau tepatnya jajaran Moto Z – bisa masuk ke Indonesia dengan mudah. Karena, Lenovo pun sudah mengurus perizinan dan mekanisme pemenuhan TKDN untuk banyak smartphone berbasis 4G/LTE mereka sekarang, bukan? Selain itu, Moto E3 Power sudah hadir di Indonesia. Kenapa tidak menghadirkan varian premiumnya sekalian?
Kami sendiri berkesempatan untuk mencoba Moto Z ini di dua kesempatan: Tech World 2016 di San Francisco, AS dan di CES 2017, Las Vegas, AS. Pada kesempatan di CES 2017, kami sudah berkesempatan mencoba Moto Z dan beragam aksesoris versi retail yang beredar di Amerika Serikat.
Apa menariknya jajaran Moto Z?
Ada dua produsen yang meluncurkan smartphone dengan sistem modular, alias bisa dipasangi perangkat tambahan untuk meningkatkan kemampuan atau fiturnya. LG dengan G5-nya adalah yang pertama kali dijual di Indonesia. Sayangnya, LG tampaknya sudah menyatakan akan menghentikan fitur modular ini.
Jajaran Moto Z juga menggunakan sistem modular. Akan tetapi, menurut kami sistem modular yang digunakannya memang lebih menarik. Modul tambahan bisa dipasangkan di punggung smartphone tanpa harus mencabut baterai terlebih dahulu. Jadi, semuanya menggunakan sistem “plug and play”. Tinggal pasang, dan modul tambahan langsung berfungsi. Hal ini adalah salah satu yang mengesankan bagi kami saat mencobanya di Tech World 2016 dan CES 2017.
Moto Mods
Pihak Lenovo menamai modul-modul untuk smartphone Moto Z ini dengan nama Moto Mods. Saat ini ada beberapa Moto Mods yang sudah beredar di pasaran luar.
Baterai tambahan: Incipio offGRID Power Pack dan mophie juice pack
Incipio hadir dengan bentuk baterai yang tipis, sementara mophie menggunakan desain klasiknya yang lebih tebal namun menawarkan penambahan daya lebih besar.
Docking untuk mobil: Incipio Vehicle Dock
Menggunakan Moto Z di mobil? Akan sangat nyaman dengan Incipio Vehicle Dock. Pengisian baterai dengan cepat sudah didukung dan bahkan dapat menjadi trigger untuk pengaktifan Android Auto.
Speaker: JBL SoundBoost
Ya, bahkan JBL pun sudah membuat sebuah Moto Mods. Kami sempat mencobanya di acara liputan Lenovo di San Francisco tahun lalu, dan kembali mencobanya di CES 2017, Las Vegas. Suara yang dihasilkannya, tidak akan tersaingi oleh speaker terintegrasi dalam smartphone manapun. Singkat kata, Anda harus mencobanya untuk bisa mengaguminya.
Proyektor: Insta-share Projector
Anda bahkan bisa menambahkan proyektor mini yang dilengkapi baterainya sendiri, pada jajaran Moto Z. Saat kami mencobanya di ajang CES 2017 yang baru lalu, kami cukup takjub dengan tingkat kecerahannya yang cukup baik untuk menghasilkan gambar seukuran layar TV di atas 45″.
Kamera: Hasselblad True Zoom
Bukan berarti kamera terintegrasi pada jajaran Moto Z ini buruk. Akan tetapi, Moto Mods bisa meningkatkan kemampuannya. Kali ini, tidak tanggung-tanggung, Hasselblad yang menghadirkan Moto Mods True Zoom untuk jajaran Moto Z. Dengan kamera tambahan ini Anda bisa melakukan zoom secara optikal hingga 10x! Selain itu, Moto Mods yang satu ini pun menambahkan lampu kilat berupa xenon flash yang umum ditemui pada kamera sesungguhnya.
Bukan hanya Moto Mods yang menarik
Jajaran Moto Z sendiri merupakan jajaran smartphone premium yang sangat menarik. Mari kita lihat apa yang ditawarkan Moto Z “polos”. SoC yang digunakan adalah Snapdragon 820 yang terkenal sangat powerful. Layar yang digunakan sudah memakai tipe Super AMOLED dengan resolusi tinggi. Kamera utamanya sudah mampu merekam video dengan resolusi 4K. Dimensinya pun menakjubkan. Ketebalan Moto Z (tanpa Moto Mods) hanya 5,2mm saja! Dan, last but not least, Moto Z – sama dengan jajaran Moto lainnya – menggunakan OS ‘bersih’ khas Google. Para pencinta Google Nexus dengan OS bersihnya akan merasa sangat nyaman dengan jajaran Moto Z ini. Jadi jelas bukan, kenapa kami sangat berharap Lenovo Indonesia bergegas memasukkan produk ini ke pasaran lokal kita.
Akhir kata, kami hanya bisa berharap bahwa menyusul semua smartphone premium yang sudah masuk ke Indonesia (akhirnya), Lenovo pun akan memasukkan Moto Z dengan Moto Mods-nya yang unik. Ini akan menambah opsi ‘seru’ bagi mereka yang membutuhkan smartphone kelas premium di Indonesia. So, Lenovo Indonesia, please…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar