Lima Ide Yang ‘Dicomot’ Apple Dan Kini Populer Kembali
GadgetPlus.ID — Tidak banyak orang tahu bahwa fitur-fitur canggih yang tersemat pada perangkat Apple sebenarnya bukan hal baru. Beberapa perusahaan sudah pernah mengembangkan sebelumnya namun kurang mendapat respon ketika dilempar ke pasar. Apa yang dilakukan oleh Apple adalah “meniru” konsep, menyempurnakan implementasi, kemudian memopulerkannya. Berikut adalah lima dari sekian banyak fitur adaptasi yang terkenal kembali setelah dipakai oleh Apple.
Layar kapasitif
Di era sebelum kemunculan iPhone, sebagian besar ponsel layar sentuh selalu dibekali sebuah stylus. Itu karena hampir semua ponsel tersebut menggunakan panel layar sentuh resistive yang memang bukan ditujukan untuk digunakan dengan jari.
Meskipun Apple telah memopulerkan penggunaan layar sentuh kapasitif ramah jari dengan kemampuan multi-touch sejak 2007, namun sebelumnya ada ponsel LG Prada KE850 yang dirilis pada Desember 2006. Kala itu, slogannya adalah “ponsel pertama dengan layar kapasitif”.
Lalu mengapa Apple yang lebih diingat ketimbang pabrikan lain sehubungan layar kapasitif ini? Jawabannya terletak pada desain antarmuka pengguna sistem operasi iOS yang lebih intuitif dan lebih mudah digunakan dengan jari daripada ponsel lain yang ada saat itu. Kini, hampir semua smartphone baru yang muncul dilengkapi dengan layar sentuh kapasitif yang ramah jari.
Asisten virtual
Fitur asisten virtual telah hadir dalam berbagai bentuk jauh sebelum kedatangan Siri di iPhone 4s pada 2011. Contohnya adalah Office Assistant ‘Clippy’ di MS Office dari Microsoft, Voice Search dari Google, dan Voice Control milik Apple sendiri yang menggunakan pengenal suara untuk memproses perintah-perintah sederhana seperti menelepon atau memutar musik.
Namun Siri memiliki pendekatan berbeda. Asisten virtual ini dibuat sedemikian rupa agar mampu memahami perkataan manusia yang diucapkan secara natural. Alih-alih mengucapkan perintah dengan nada datar, Anda kini bisa bercakap-cakap dengan asisten AI yang mampu menginterpretasikan makna di balik kata-kata. Terobosan yang paling signifikan adalah peralihan dari perintah-perintah kaku ke pemrosesan bahasa sehari-hari
Sekarang, setiap asisten virtual, mulai dari Microsoft Cortana sampai Google Assistant, berbasis pada percakapan sehari-hari manusia. Fitur ini memang dipopulerkan oleh Apple, tapi bukan berarti memiliki kemampuan terbaik. Untuk saat ini, pengenal suara dan basis pengetahuan Google Assistant masih lebih unggul dibandingkan Siri.
Pemindai sidik jari
Pemindai sidik jari bukan teknologi baru. Smartphone seperti Toshiba Portege G500 telah memilikinya sejak 2007, sementara Motorola Atrix adalah ponsel Android pertama yang dibekali pemindai sidik jari (2011). Apple belum memperkenalkan fitur ini hingga 2013, ketika merilis Touch ID berbarengan dengan iPhone 5s. Jadi apa yang istimewa dari Touch ID?
Pemindai sidik jari versi sebelumnya mengharuskan Anda untuk men-swipe jari pada sensor. Sementara dengan Touch ID, Anda cukup menempelkan jari pada sensor, dan cara ini jauh lebih praktis. Kemudian, penempatan sensor pada ponsel terdahulu tidak ergonomis, sehingga gerakan swipe lebih sulit dilakukan. Pada iPhone, Touch ID lebih mudah digunakan karena disematkan di tombol Home perangkat.
Sistem pembayaran nirkontak
Dompet adalah salah satu dari sekian banyak benda yang fungsinya saat ini sudah bisa digantikan oleh smartphone. Sistem pembayaran nirkontak bukan hal baru. Ini sudah digunakan di Jepang sejak awal 2004. Google pun pernah melakukan percobaan pada 2011 dengan Google Wallet, namun kurang mendapat perhatian dari khalayak.
Pada 2014, diintegrasikan dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, Apple Pay adalah upaya penetrasi Apple ke ranah sistem pembayaran mobile. Bekerja secara bersama-sama dengan mekanisme autentikasi sidik jari Touch ID dan protokol NFC, Apple Pay menawarkan sistem keamanan dan kenyamanan transaksi yang lebih baik daripada kartu kredit atau debit.
Setahun setelahnya, Google menghilangkan fitur sistem pembayaran mobile pada aplikasi Google Wallet, kemudian menghadirkan Android Pay—cara kerjanya sama seperti apa yang dilakukan oleh sistem milik Apple. Samsung pun datang dengan Samsung Pay setelah mengakuisisi start-up bernama LoopPay—sistem ini kompatibel juga dengan mesin gesek konvensional.
Tombol fungsi dinamis pada komputer
Touch Bar yang menggantikan barisan tombol Function pada MacBook Pro bukan sesuatu yang baru. Pada 2014, Lenovo Thinkpad X1 Carbon sudah dilengkapi dengan tombol-tombol fungsi adaptif serupa meskipun kemampuannya tidak sebaik layar sentuh yang digunakan untuk Touch Bar dan memiliki keterbatasan.
Prototipe Adaptive Keyboard dari Microsoft, yang diperkenalkan pada 2010, lebih kaya akan fitur dibandingkan Touch Bar. Tidak hanya bagian atas, tapi seluruh elemen keyboard ini adaptif. Sayangnya, hingga saat ini Adaptive Keyboard tidak pernah masuk ke tahap produksi.
Touch Bar pada MacBook Pro generasi terbaru mendapat beragam tanggapan, dan boleh jadi merupakan implementasi barisan tombol fungsi dinamis paling populer hingga saat ini. Jika pada akhirnya fitur ini bermanfaat bagi banyak orang, niscaya langkah Apple akan diikuti oleh para produsen PC lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar